Parenting

Ruam Popok: Ketahui 7 Penyebab dan Cara Mengobatinya

Halo bund. Pernah gak bunda melihat kulit bayi berwarna kemerahan, khususnya di area pantat, lipatan paha, dan kelamin? Kalau iya, itu adalah tanda diaper rash atau ruam popok. Yuk cari tahu apa penyebab dan cara mengobatinya.

Apa itu Ruam Popok?

Diaper rash atau ruam popok adalah iritasi dan peradangan pada kulit anak yang disebabkan oleh penggunaan popok. Ruam popok ditandai dengan kemerahan pada kulit bayi di selangkangan, selangkangan, dan alat kelamin. Meski kebanyakan terjadi pada bayi, namun bisa juga dialami oleh orang dewasa yang menggunakan popok.

Ruam popok dapat disebabkan oleh banyak hal, namun biasanya disebabkan oleh kontak dengan urine dan feses yang terkumpul di popok. Ruam popok juga bisa disebabkan oleh popok yang terlalu ketat, infeksi bakteri, atau kondisi kulit seperti dermatitis seboroik atau dermatitis atopik. Sebagian besar bayi yang menggunakan popok mengalami ruam popok.

Ruam ini biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa membuat bayi tidak nyaman dan membuat bayi lebih mungkin untuk bangun. Dalam kasus tertentu, ruam popok memerlukan perhatian medis.

Penyebab Ruam Popok

Penyebab Ruam Popok pada Bayi
Penyebab Ruam Popok pada Bayi

Ruam popok hanya akan terjadi jika bayi atau balita masih menggunakan popok. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kemunculan ruam popok ini, yaitu:

Ruam popok hanya terjadi saat bayi atau balita masih menggunakan popok. Ruam mata ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Popok yang lembab atau basah

Popok yang basah karena jarang diganti dapat meningkatkan risiko bayi terkena ruam popok. Urin yang bercampur feses dan menumpuk di popok dapat mengiritasi kulit bayi bahkan meningkatkan risiko infeksi.

2. Penggunaan popok yang terlalu ketat

Selain bahan popok, bunda juga harus memperhatikan ukurannya. Jika bayi Anda mengenakan popok yang terlalu ketat, gesekan terus-menerus antara popok dan kulit dapat menyebabkan ruam kulit, iritasi, bahkan lecet.

3. Makanan baru

Sebelum berusia 6 bulan, bayi biasanya mulai mendapat MPASI berupa makanan padat. Nah, beberapa makanan, seperti buah-buahan yang asam, bisa memengaruhi komposisi feses bayi sehingga lebih mudah mengiritasi kulit di bagian bawahnya. Jika bayi mengalami ruam popok sebelum usia ini, meskipun ia hanya makan ASI atau ASI, salah satu kemungkinan makanan yang dimakan ibu menjadi pemicu ruam tersebut.

4. Infeksi bakteri dan jamur

Area bokong, paha, dan kemaluan yang sering bersentuhan dengan popok biasanya terasa lembap dan hangat. Hal ini membuat kulit di area tersebut lebih mudah terkena infeksi bakteri atau jamur.

5. Produk kebersihan bayi yang mengiritasi

Menggunakan produk perawatan kulit seperti sabun, bedak, tisu basah atau minyak pada popok juga dapat mengiritasi dan menyebabkan ruam.

6. Kulit sensitif

Bayi dengan masalah kulit seperti eksim atau dermatitis atopik lebih sensitif. Sehingga, bayi dengan kondisi ini lebih rentan mengalami ruam vulva.

7. Penggunaan antibotik yang tidak sesuai anjuran

Menggunakan antibiotik yang bertentangan dengan anjuran dapat membunuh bakteri baik pada kulit bayi Anda. Perlu Anda ketahui bahwa bakteri baik pada kulit dapat mencegah tumbuhnya jamur. Jadi jika bakteri ini mati, bayi mungkin berisiko lebih besar terkena ruam popok akibat infeksi jamur.

Ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik juga dapat meningkatkan risiko ruam popok pada bayinya yang disusui.

Gejala Ruam Popok

Gejala Ruam Popok
Gejala Ruam Popok

Gejala utama ruam popok atau diaper rash adalah kulit bayi di dalam popok yaitu bagian bokong, selangkangan dan sekitar alat kelamin berwarna merah. Kulit yang mengalami ruam merah ini juga terasa panas dan terlihat bengkak.

Selain ruam merah, kulit di sekitar popok juga bisa bersisik atau melepuh. Bayi yang memakai popok cenderung rewel, terutama saat area popok dibersihkan atau popok diganti.

Kapan Ruam Popok Harus Diperiksakan ke Dokter?

Ruam popok dapat ditangani secara mandiri tanpa perlu ke dokter. Caranya adalah dengan menjaga popok tetap kering, langsung mengganti popok ketika popok basah atau lembap, memastikan sirkulasi udara di area pemakaian popok baik, dan mengoleskan salep khusus yang dijual bebas.

Namun, jika ruam popok tidak kunjung sembuh setelah 2 hari atau justru bertambah parah, sebaiknya periksakan bayi ke dokter. Anda juga perlu membawa bayi ke dokter bila muncul gejala lain yang menyertai ruam popok, seperti:

  • Demam
  • Ruam berdarah
  • Ruam mengeluarkan cairan

Cara Mengobati Ruam Popok Pada Bayi Secara Alami
Cara Mengobati Ruam Popok Pada Bayi Secara Alami

Ruam popok biasanya dapat sembuh tanpa perhatian medis. Penanganan ruam popok yang paling utama adalah menjaga kulit bayi tetap bersih dan kering serta menjaga sirkulasi udara yang baik di area popok.

Selain itu, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengobati ruam popok pada bayi secara alami:

  1. Sesuaikan ukuran popok dengan ukuran tubuh bayi, jangan menggunakan popok yang terlalu sempit.
  2. Ganti popok kotor segera dan sesering mungkin.
  3. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok. Bersihkan bagian kulit yang tertutup popok sesering mungkin, terutama saat mengganti popok.
  4. Setelah dicuci, keringkan kulit bayi dengan lembut sebelum mengenakan popok baru.
  5. Hindari penggunaan bedak bayi untuk mengatasi ruam popok, karena dapat memperparah iritasi kulit.
  6. Hindari penggunaan sabun atau tisu yang mengandung alkohol dan wewangian, karena bahan kimia di dalamnya dapat mengiritasi dan memperparah ruam.
  7. Jika menggunakan popok kain, cuci popok dengan air panas hingga bersih, dan hindari penggunaan parfum pada pakaian.
  8. Jangan selalu memakaikan popok pada bayi, karena kulit bayi juga butuh “bernafas”. Semakin sering kulit bayi terpapar udara tanpa popok, semakin rendah risiko ruam popok dan semakin cepat sembuhnya ruam popok.

Ruam popok biasanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk sembuh. Jika ibu sudah menyelesaikan pengobatan di atas, namun ruam popok tidak kunjung membaik dalam 2-3 hari atau semakin parah, sebaiknya ibu membawa bayi ke dokter untuk berobat.

Bergantung pada penyebabnya, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu, seperti krim kortikosteroid, antijamur, atau antibiotik.

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai ruam popok pada bayi. Semoga membantu ya Bund.

Back to top button