Self care dan self love itu dua hal yang berbeda lho! Kalau self care itu lebih menggambarkan perawatan diri secara fisik dan mental, sedangkan self love itu lebih pada menumbuhkan penerimaan terhadap diri sendiri. Meski berbeda, self care dan self love tetap sama pentingnya dan keduanya diperlukan untuk kesehatan mental kita. Yuk, kita kenal lebih dalam apa itu self care dan self love.
Self-love, atau mencintai diri sendiri, merupakan konsep yang penting dalam pengembangan diri dan kesehatan mental seseorang. Banyak psikolog menganggap self-love sebagai fondasi untuk mencapai kebahagiaan dan kehidupan yang seimbang. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini.
Apa Itu Self Love?
Pada dasarnya, self-love adalah penghargaan, penghormatan, dan perhatian yang kita berikan kepada diri sendiri. Ini melibatkan menerima diri kita apa adanya, dengan semua kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Self-love juga melibatkan mengurus diri kita dengan baik dan menghargai kebutuhan dan keinginan kita sendiri.
Menurut Deborah Khoshaba Psy.D, self love yaitu suatu apresiasi terhadap diri sendiri yang bersifat dinamis, yang tumbuh dari tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis, dan spiritual kita—tindakan yang membuat kita dewasa (Psychology Today, 2012). Dengan cara jujur dengan diri sendiri mengenai kekurangan kita serta kekuatan yang kita miliki dan juga menjadi diri sendiri. Sama halnya dengan kita mencintai orang lain hanya saja ini dengan diri sendiri.
Apa Itu Self Care?
Menurut Helen L. Coons, psikolog kesehatan klinis, self care dapat dikatakan tindakan untuk fisik, emosi, relasi, dan mungkin juga profesional, edukasi, untuk beberapa orang, kesejahteraan spiritual yang mencerminkan cara kita menjaga diri kita sendiri pada tingkat yang paling mendasar. Intinya, self care adalah melakukan perawatan untuk diri kita sendiri dengan cara melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri kita.
Tapi banyak orang yang menganggap kalau perilaku self care atau self love ini adalah suatu bentuk keegoisan seseorang. Pemikiran seperti ini tentunya salah. Memikirkan keluarga, teman, pacar itu tidak salah tetapi diri kitapun butuh perawatan dan perhatian juga. Terkadang jika terlalu memikirkan orang lain, kita sampai lupa dengan diri kita dan juga bisa tidak mengenali diri sendiri. Banyak hal yang tidak diinginkan terjadi di luar kendali kita yang menggoyahkan self care dan self love ini.
Cara Menerapkan Self Love dan Self Care
Berikut ini adalah 8 cara yang disarankan oleh psikolog untuk mencintai diri sendiri:
1. Mengenali Nilai Diri
Mengenali nilai diri kita adalah langkah penting dalam proses self-love. Ketika kita mengenali nilai-nilai kita, kita bisa lebih memahami apa yang penting bagi kita dalam hidup. Ini membantu kita membuat keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai kita dan membantu kita merasa lebih baik tentang diri kita sendiri.
2. Menerima Diri Sendiri
Langkah pertama dalam mencintai diri sendiri adalah menerima diri kita apa adanya. Ini termasuk menerima kelebihan dan kekurangan kita, serta menerima bagian-bagian dari diri kita yang mungkin ingin kita ubah. Ketika kita menerima diri kita sendiri, kita mengurangi tekanan dan stres yang datang dari mencoba untuk memenuhi harapan orang lain.
3. Menghargai Diri Sendiri
Menghargai diri sendiri berarti menghargai kelebihan dan prestasi yang kita capai. Ini juga berarti memberikan penghargaan pada diri kita sendiri ketika kita mencapai tujuan atau melakukan hal-hal yang penting bagi kita. Menghargai diri sendiri membantu kita membangun kepercayaan diri dan merasa lebih baik tentang diri kita sendiri.
4. Merawat Diri Sendiri
Merawat diri sendiri adalah cara penting untuk mencintai diri sendiri. Ini melibatkan menjaga kesehatan fisik dan mental kita dengan tidur yang cukup, makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan beristirahat ketika kita lelah. Merawat diri sendiri juga berarti memberi waktu untuk hobi dan kegiatan yang kita nikmati.
5. Menetapkan Batasan
Menetapkan batasan adalah penting dalam mencintai diri sendiri. Ini berarti belajar mengatakan “tidak” ketika kita tidak dapat atau tidak ingin melakukan sesuatu, serta melindungi diri kita dari situasi yang tidak sehat atau merugikan. Menetapkan batasan membantu kita memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan kita sendiri.
6. Membuat Waktu untuk Diri Sendiri
Sering kali kita mendengar kata “me time,” kita melakukan sesuatu yang kita sukai. Misalnya ke salon, menonton bioskop, atau makan di luar. Jadi, konsep self love salah satunya bisa dengan cara melakukan hal-hal yang menyenangkan untuk diri sendiri, yaitu me time.
Nah, meskipun sendirian bukan berarti kesepian, me time diperlukan untuk bisa merasakan kesenangan batin. Dengan cara me time ini kita dapat membuang energi negatif yang ada pada dalam diri kita.
Membuat waktu untuk diri sendiri adalah penting agar kita bisa merasa terhubung dengan diri kita sendiri. Ini bisa berupa waktu yang dihabiskan untuk bermeditasi, membaca buku, menulis jurnal, atau melakukan kegiatan lain yang membuat kita bahagia dan tenang. Membuat waktu untuk diri sendiri membantu kita mendapatkan ketenangan dan meningkatkan kesejahteraan mental kita.
Dalam rangka mencintai diri sendiri, penting untuk diingat bahwa self-love adalah proses yang berkelanjutan. Ini bukan sesuatu yang bisa kita capai dalam semalam, tetapi sesuatu yang harus kita kembangkan dan praktikkan secara teratur.
Jika kita merasa kesulitan mencintai diri sendiri, penting untuk mencari dukungan dari psikolog atau terapis. Mereka dapat membantu kita menjelajahi penyebab mendasar dari kurangnya self-love dan memberikan strategi untuk membangun rasa cinta dan penghargaan terhadap diri sendiri.
7. Memaafkan Kesalahan
Setiap orang dapat melakukan kesalahan dan semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Jika kita melakukan hal yang tidak seharusnya atau telah salah mengambil langkah, dengan kita menyadari kesalahan yang telah kita perbuat dan memaafkannya kita sudah menerapkan self love.
Kita dapat berdamai dengan diri sendiri setelah kita memaafkan kesalahan kita adalah bentuk self love dan self care. Hanya saja tetap disertai dengan usaha memperbaiki diri agar tidak terulang di masa yang akan datang.
8. Menjauhkan Orang-orang yang Membawa Pengaruh Buruk
Menghindari orang-orang yang memiliki pengaruh buruk atau toxic people itu juga sangat penting untuk diri kita dan juga untuk kesehatan mental kita loh. Mungkin ada di antara kita yang memiliki teman atau orang-orang di lingkungannya yang sering berperilaku negatif seperti membicarakan teman sendiri, tidak supportif, serta mengajak hal-hal negatif yang merugikan diri kita.
Batasi interaksi dengan orang-orang yang menurutmu membawa pengaruh buruk seperti ini. Jika kita memiliki teman yang seperti ini, tidak perlu menjelek-jelekkan orang tersebut, kita cukup bersikap netral. Bersikaplah sewajarnya dan tidak perlu membuat konflik karena memutuskan pertemanan juga bukan pilihan yang bijak.
Lebih baik kelilingi dirimu dengan teman-teman yang positif dan dapat membuatmu berkembang. Misalnya, dengan orang-orang yang memiliki wawasan yang luas dan memiliki skill yang bisa kamu pelajari.
9. Jalani Hidup yang Sehat
Menjalani kehidupan yang sehat juga perilaku self love dan self care, misalnya dengan asupan makanan yang sehat, olahraga yang teratur, dan tidur yang cukup. Upaya lainnya juga dapat melakukan relaksasi menjaga kebersihan. Hal ini penting untuk alasan sosial, medis, dan juga psikologis.
Selain tips-tips di atas, kamu juga dapat melakukan apresiasi kepada diri kamu sendiri. Ini adalah bentuk terima kasih pada diri sendiri serta dapat menyemangati diri untuk melakukan hal-hal yang lebih baik lagi. Dengan melakukan self care dan self love ini, kamu meningkatkan kualitas diri kamu juga loh!
Kesimpulan
Dengan melakukan langkah-langkah ini dan melibatkan diri dalam perjalanan self-love, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri kita sendiri dan mencapai kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna. Jadi, mari mulai mencintai diri kita sendiri dan merangkul keunikan dan nilai-nilai yang kita miliki!
1 Komentar